Beberapa penyebab terjadinya tanah longsor di Indonesia dan cara penanggulannya menurut beberapa teori dan penjelasan ilmu pengetahuan sosial
smart-thinking-simple - Sederhananya, bencana alam diartikan
sebagai sebuah peristiwa alamiah yang memiliki akibat negatif yang
signifikan terhadap populasi makhluk hidup. Peristiwa ini cukup beragam,
salah satunya adalah tanah longsor. Apa itu tanah longsor? Para ilmuan
menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan bencana alam tanah longsor adalah
peristiwa geologis yang ditandai dengan bergeraknya masa bebatuan serta
tanah dalam berbagai tipe juga jenis. Karakter utama tanah longsor
adalah adanya campur tangan gravitasi. Karena itu, bencana alam tanah longsor selalu terjadi di daerah dengan kemiringan seperti bukit dan pegunungan. Tapi apakah gravitasi satu-satunya penyebab tanah longsor? Tentu tidak.
Faktor Penyebab Tanah Longsor
Ada beragam pemicu maupun pendorong terjadinya bencana alam tanah longsor. Kami merangkumnya berikut ini untuk Anda.
Curah Hujan
Intensitas hujan yang semakin meningkat akan memperbesar peluang terjadinya tanah longsor. Pada saat musim kemarau, air yang terkunci di dalam tanah akan menguap dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini kemudian meninggalkan permukaan tanah dalam keadaan berongga atau berpori yang dalam keadaan tertentu akan berujung pada retakan tanah. Pada saat masuk musim penghujan, air kemudian akan memenuhi retakan pada tanah. Selanjutnya tanah akan mengembang/merekah. Namun hal ini kemudian berbuntut pada munculnya gerakan lateral sebab air terakumulasi pada bagian dasar lereng. Kondisi ini rawan longsor terlebih pada lokasi tersebut jarang terdapat pepohonan sebagai penyerap air dan pengikat tanah.
Lokasi Yang Terjal
Berdasarkan penelitian ahli, kebanyakan wilayah yang mengalami tanah longsor adalah titik dengan kemiringan mencapai sudut 180 derajat dengan ujung lereng terjal dan bidang longoran yang mendatar.
Kondisi Tanah
Selain faktor di atas, patut juga disebutkan andil kondisi tanah dalam memperbesar peluang terjadinya bencana alam tanah longsor. Jenis tanah yang kurang padat memiliki kesempatan yang lebih besar untuk longsor ketimbang jenis tanah lainnya. Mengapa? Sebab tanah lempung ini mudah pecah saat kemarau dan mudah lembek saat terkena air terlebih dalam jumlah yang melimpah.
Bebatuan Kurang Kuat
Bebatuan yang kurang kuat juga turut menjadi faktor penyebab tanah longsor. Tanah dengan campuran pasir, keirkil, dan sedikit lempung sangat mudah mengalami pelapukan dan rentan longsor.
Tanah Sebagai Lahan
Umumnya tanah yang dimanfaatkan sebagai ladang, persawahan, tambang dan lain-lain akan mengalami penurunan kualitas seperti lembek serta cenderung jenuh pada air. Kondisi ini akan membuat tanah rentan longsor.
Getaran
Penyebab tanah longsor lainnya adalah getaran yang bisa saja bersumber dari gempa bumi, mesin, lalulintas kendaraan dan lain-lain. Akibatnya adalah tanah yang kemudian longsor, jalanan yang retak dan lain-lain.
Susustnya permukaan air danau.
Kondisi ini bisa menjadi biang tanah longsor sebab gaya penahan pada lereng hilang. Kondisi ini kemudian diperparah dengan kemiringan waduk atau danau.
Terdapat Beban Tambahan
Apabila terdapat beban tambahan yang cukup berat, bukan hal yang mustahil jika tanah mengalami keretakan, penurunan dan bahkan longsor.
Minimnya Pepohonan
Penyebab tanah longsor yang satu ini tentu sudah familiar. Kita sudah paham betul bahwa salah satu fungsi pepohonan adalah untuk mengunci tanah. Apabila suatu wilayah pegunungan atau lereng botak nyaris tak berpohon, dalam kondisi musim penghujan ia akan mudah longsor.
Buang Sampah Sembarangan
Mungkin penyebab yang satu ini di luar pemikiran Anda. Tapi kebiasaan masyarakat yang gemar membuang sampah di wilayah lereng bisa menjadi penyebab tanah longsor. Mengapa? Sebab sampah yang dibuang perlahan masuk ke dalam lapisan tanah dan membuatnya tidak solid alias rapuh. Kondisi ini akan mudah longsor terlebih di musim penghujan.
PENYEBAB TANAH LONGSOR – Tanah
longsor atau gerakan tanah adalah suatu proses geologi yang terjadi
karena perpindahan masa batuan atau tanah dengan berbagai jenis seperti
jatuhnya gumpalan bebatuan besar dari tanah. Jika diumpamakan, ibarat
air yang meresap ke dalam tanah akan menambah berat tanah itu sendiri.
Apabila air tersebut meresap sampai menuju tanah kedap air, maka tanah
itu akan menjadi licin dan pelapukan tanah yang berada diatasnya akan
bergerak mengikuti arah keluar lereng.
Semoga bermanfaat buat teman-teman semua
Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/01/penyebab-tanah-longsor-upaya-pencegahan.htm
Faktor Penyebab Tanah Longsor
Ada beragam pemicu maupun pendorong terjadinya bencana alam tanah longsor. Kami merangkumnya berikut ini untuk Anda.
Curah Hujan
Intensitas hujan yang semakin meningkat akan memperbesar peluang terjadinya tanah longsor. Pada saat musim kemarau, air yang terkunci di dalam tanah akan menguap dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini kemudian meninggalkan permukaan tanah dalam keadaan berongga atau berpori yang dalam keadaan tertentu akan berujung pada retakan tanah. Pada saat masuk musim penghujan, air kemudian akan memenuhi retakan pada tanah. Selanjutnya tanah akan mengembang/merekah. Namun hal ini kemudian berbuntut pada munculnya gerakan lateral sebab air terakumulasi pada bagian dasar lereng. Kondisi ini rawan longsor terlebih pada lokasi tersebut jarang terdapat pepohonan sebagai penyerap air dan pengikat tanah.
Lokasi Yang Terjal
Berdasarkan penelitian ahli, kebanyakan wilayah yang mengalami tanah longsor adalah titik dengan kemiringan mencapai sudut 180 derajat dengan ujung lereng terjal dan bidang longoran yang mendatar.
Kondisi Tanah
Selain faktor di atas, patut juga disebutkan andil kondisi tanah dalam memperbesar peluang terjadinya bencana alam tanah longsor. Jenis tanah yang kurang padat memiliki kesempatan yang lebih besar untuk longsor ketimbang jenis tanah lainnya. Mengapa? Sebab tanah lempung ini mudah pecah saat kemarau dan mudah lembek saat terkena air terlebih dalam jumlah yang melimpah.
Bebatuan Kurang Kuat
Bebatuan yang kurang kuat juga turut menjadi faktor penyebab tanah longsor. Tanah dengan campuran pasir, keirkil, dan sedikit lempung sangat mudah mengalami pelapukan dan rentan longsor.
Tanah Sebagai Lahan
Umumnya tanah yang dimanfaatkan sebagai ladang, persawahan, tambang dan lain-lain akan mengalami penurunan kualitas seperti lembek serta cenderung jenuh pada air. Kondisi ini akan membuat tanah rentan longsor.
Getaran
Penyebab tanah longsor lainnya adalah getaran yang bisa saja bersumber dari gempa bumi, mesin, lalulintas kendaraan dan lain-lain. Akibatnya adalah tanah yang kemudian longsor, jalanan yang retak dan lain-lain.
Susustnya permukaan air danau.
Kondisi ini bisa menjadi biang tanah longsor sebab gaya penahan pada lereng hilang. Kondisi ini kemudian diperparah dengan kemiringan waduk atau danau.
Terdapat Beban Tambahan
Apabila terdapat beban tambahan yang cukup berat, bukan hal yang mustahil jika tanah mengalami keretakan, penurunan dan bahkan longsor.
Minimnya Pepohonan
Penyebab tanah longsor yang satu ini tentu sudah familiar. Kita sudah paham betul bahwa salah satu fungsi pepohonan adalah untuk mengunci tanah. Apabila suatu wilayah pegunungan atau lereng botak nyaris tak berpohon, dalam kondisi musim penghujan ia akan mudah longsor.
Buang Sampah Sembarangan
Mungkin penyebab yang satu ini di luar pemikiran Anda. Tapi kebiasaan masyarakat yang gemar membuang sampah di wilayah lereng bisa menjadi penyebab tanah longsor. Mengapa? Sebab sampah yang dibuang perlahan masuk ke dalam lapisan tanah dan membuatnya tidak solid alias rapuh. Kondisi ini akan mudah longsor terlebih di musim penghujan.
Penyebab Tanah Longsor teori ips dan Cara Penanggulangannya
Kerugian
harta dan kehilangan sanak keluarga pastinya akan dialami bagi para
korban yang terkena bencana tanah longsor. Oleh karena itu, penyebab
tanah longsor haruslah diantisipasi dengan melakukan berbagai macam cara
pencegahan sehingga keusakan yang ditimbulkan dapat diminimalisir.
Faktor – Faktor Penyebab Tanah Longsor
Pada
hakikatnya, tanah longsor terjadi apabila gaya pendorong pada lereng
berjumlah lebih besar daripada gaya penahan. Umunya, gaya penahan
dipengaruhi oleh kekuatan batuan beserta kepadatan tanah. Disisi lain
gaya pendorong biasanya dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan
lereng, beban, banyaknya air dan berat jenis tanah batuan. Faktor lain
dari penyebab terjadinya gerakan pada lereng juga bergantung pada
kondisi batuan dan tanah penyusun lereng beserta curah hujan, struktur
geologi, penggunaan lahan di lereng dan masih banyak lagi. Namun secara
garis besar penyebab tanah longsor dapat dibedakan menjadi dua yakni
faktor alam dan faktor manusia, seperti yang tertera di bawah ini:
1. Penyebab Tanah Longsor Karena Faktor Alam
- Disebakan oleh kondisi biologi, seperti kemiringan lapisan, batuan lapuk. gempa bumi dan masih banyak lagi.
- Iklim pada daerah tersebut yang mempunyai curah hujan sangat tinggi
- Keadaan topografi berupa kondisi lereng yang curam
- Tanah kritis
- Getaran yang dihasilkan oleh gempa bumi, lalu lintas kendaraan, getaran mesin dan sebagainya.
2. Penyebab Tanah Longsor Karena Faktor Manusia
- Pemotongan tebing di penambangan batu lereng terjal
- Penimbunan tanah urukan di daerah sekitar lereng
- Kegagalan struktur dinding penahan tanah dalam menahan pergerakan arus longsor tanah
- Budidaya kolam ikan yang berada diatas lereng
- Sistem pertanian yang kurang menghiraukan keamanan wilayah irigasi
- Kesadaran masyarakat tentang bahay longsor masih sangat rendah
- Sistem drainase di daerah lereng berjalan kurang baik
Ciri-Ciri Penyebab Tanah Longsor
- Setelah hujan biasanya terjadi muncul beberapa retakan sejajar dengan arah tebing di lereng
- Mata air baru muncul secara tiba-tiba
- Tebing yang rapuh mengakibatkan banyak kerikil berjatuhan
- Jika di musim hujan terdapat genangan air, maka menjelang bencana longsor air akan menghilang seketika
- Bagian tanah mulai runtuh dalam jumlah yang amat besar
- Beberapa pohon dan tiang listrik mulai agak miring
- Halaman rumah ambles ke dalam tanag secara tiba-tiba
Upaya Pencegahan Penyebab Tanah Longsor
- Jangan membuat kolam ataupun membuka lahan persawahan pada lereng bagian atas dekat pemukiman warga
- Buatlah sengkedan atau terasering pada lereng yang terjal sebelum membangun pemukiman baru
- Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak
- Jangan membangun rumah di bawah tebing dan di tepi sungai yang rawan akan bencana erosi
- Jangan menebang pohon di lereng
Upaya yang Harus Dilakukan Seusai Terjadi Bencana Tanah Longsor
1. Tanggap Darurat
Evakuasi dan pertolongan pertama pada korban harus dilaksanakan dengan segera agar jumlah korban tidak semakin bertambah banyak.2. Rehabilitasi
Upaya pemulihan luka dan trauma pada korban harus ditangani dengan segera agar korban dapat melaksanakan aktivitasnya kembali seperti semula pasca terjadinya tanah longsor. Selain itu, pembangunan terhadap infrastruktur dan rumah-rumah yang rusak akibat bencana longsor harus segera ditanggapi oleh pemerintah dengan memberikan bantuan ataupun menurunkan sejumlah sukarelawan agar ikut membangun kembali rumah yang sudah roboh bahkan hancur.3. Rekontruksi
Penguatan bangunan-bangunan infrastruktur seperti membangun penahan tanah longsor agar kedepannya bencana tersebut dapat diminimalisir se-efektif mungkin. Jika ketiga hal diatas sudah dilakukan, dimungkinkan bencan tanah longsor tidak akan menimbulkan korban jiwa.Semoga bermanfaat buat teman-teman semua
Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/01/penyebab-tanah-longsor-upaya-pencegahan.htm
Penyebab Terjadinya
Tanah Longsor dan Upaya Pencegahannya
Tanah longsor merupakan perpindahan material pembentuk lereng berupa
batuan, bahan rombakan, tanah, atau campuran dari material tersebut yang
bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor
dapat diterangkan sebagai berikut: Air yang meresap ke dalam tanah akan
menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air
yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah tersebut akan menjadi
licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan
keluar lereng. Penyebab terjadinya tanah longsor dan upaya pencegahannya
sangat perlu kita ketahui sehingga dapat meminimalisir terjadinya tanah
longsor maupun akibat-akibat yang ditimbulkannya.
Adapun tragedi longsor paling mematikan di Indonesia dan bencana tanah
longsor pada tahun 2014 secara lengkap adalah pada artikel tanah longsor
ini.
Faktor-faktor penyebab terjadinya tanah longsor
Pada prinsipnya tanah longsor terjadi jika gaya pendorong pada lereng
lebih besar dibandingkan dengan gaya penahan. Gaya penahan umumnya
dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya
pendorong biasanya dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng,
air, beban serta berat jenis tanah batuan.
Penyebab Terjadinya Tanah Longsor dan Upaya Pencegahannya
Faktor penyebab terjadinya gerakan pada lereng juga tergantung terhadap
kondisi batuan dan tanah penyusun lereng, struktur geologi, curah hujan,
vegetasi penutup dan penggunaan lahan pada lereng tersebut, tapi faktor
penyebabnya secara garis besar dapat dibedakan sebagai faktor alam dan
faktor manusia:
a) Faktor alam
Kondisi geologi : batuan lapuk, kemiringan lapisan, sisipan lapisan
batu lempung, strukutur sesar dan kekar, gempa bumi, stragrafi dan
gunung berapi.
Iklim : curah hujan yang tinggi di daerah tersebut.
Keadaan topografi : lereng yang curam.
Keadaan air : kondisi drainase yang tersumbat, akumulasi massa air,
erosi dalam, pelarutan dan tekanan hidrostatika.
Tutup lahan yang mengurangi tahan geser, misalnya tanah kritis.
Getaran yang diakibatkan oleh gempa bumi, ledakan, getaran mesin,
atau getaran lalu lintas kendaraan di sekitarnya.
b) Faktor manusia
Pemotongan tebing pada penambangan batu di lereng yang terjal.
Penimbunan tanah urugan di daerah lereng.
Kegagalan struktur dinding penahan tanah.
Penggundulan hutan.
Budidaya kolam ikan diatas lereng.
Sistem pertanian yang kurang memperhatikan keamanan irigasi.
Pengembangan wilayah yang tidak diimbangi dengan kesadaran
masyarakat, sehingga RUTR tidak ditaati yang akhirnya merugikan sendiri.
Sistem drainase daerah lereng yang kurang baik.
Ciri-ciri tanah longsor yaitu sebagai berikut :
Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing,
yang biasanya terjadi setelah hujan.
Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
Air tergenang jika musim hujan, menjelang bencana itu, airnya
langsung hilang.
Pintu dan jendela yang sulit dibuka.
Runtuhnya bagian tanah dalam jumlah yang besar.
Pohon/tiang listrik banyak yang miring.
Halaman/dalam rumah tiba-tiba ambles ke dalam tanah.
Upaya Pencegahan Terjadinya Tanah Longsor
Jangan membuka lahan persawahan dan membuat kolam pada lereng bagian
atas di dekat pemukiman.
Buatlah terasering (sengkedan) pada lereng yang terjal jika
membangun pemukiman.
Jika ada retakan tanah, segeralah menutup retakan tanah dan
dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah dan melalui retakan
tersebut.
Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak.
Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi.
Jangan menebang pohon di lereng.
Jangan membangun rumah di bawah tebing.
Hal-hal yang dilakukan selama dan sesudah terjadi bencana
1. Tanggap Darurat
Yang harus dilakukan dalam tahap tanggap darurat adalah penyelamatan dan
pertolongan korban secepatnya supaya korban tidak bertambah.
2. Rehabilitasi
Upaya pemulihan korban dan prasarananya, meliputi kondisi sosial,
ekonomi, dan sarana transportasi. Selain itu dikaji juga tentang
perkembangan tanah longsor dan teknik pengendaliannay supaya tanah
longsor tidak berkembang dan penentuan relokasi korban tanah longsor
bila tanah longsor sulit dikendalikan.
3. Rekontruksi
Penguatan bangunan-bangunan infrastruktur di daerah rawan longsor tidak
menjadi pertimbangan utama untuk mitigasi kerusakan yang disebabkan oleh
tanah longsor, karena kerentanan untuk bangunan-bangunan yang dibangun
pada jalur tanah longsor hampir 100%.
Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/01/penyebab-tanah-longsor-upaya-pencegahan.html
Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/01/penyebab-tanah-longsor-upaya-pencegahan.html
Penyebab Terjadinya
Tanah Longsor dan Upaya Pencegahannya
Tanah longsor merupakan perpindahan material pembentuk lereng berupa
batuan, bahan rombakan, tanah, atau campuran dari material tersebut yang
bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor
dapat diterangkan sebagai berikut: Air yang meresap ke dalam tanah akan
menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air
yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah tersebut akan menjadi
licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan
keluar lereng. Penyebab terjadinya tanah longsor dan upaya pencegahannya
sangat perlu kita ketahui sehingga dapat meminimalisir terjadinya tanah
longsor maupun akibat-akibat yang ditimbulkannya.
Adapun tragedi longsor paling mematikan di Indonesia dan bencana tanah
longsor pada tahun 2014 secara lengkap adalah pada artikel tanah longsor
ini.
Faktor-faktor penyebab terjadinya tanah longsor
Pada prinsipnya tanah longsor terjadi jika gaya pendorong pada lereng
lebih besar dibandingkan dengan gaya penahan. Gaya penahan umumnya
dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya
pendorong biasanya dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng,
air, beban serta berat jenis tanah batuan.
Penyebab Terjadinya Tanah Longsor dan Upaya Pencegahannya
Faktor penyebab terjadinya gerakan pada lereng juga tergantung terhadap
kondisi batuan dan tanah penyusun lereng, struktur geologi, curah hujan,
vegetasi penutup dan penggunaan lahan pada lereng tersebut, tapi faktor
penyebabnya secara garis besar dapat dibedakan sebagai faktor alam dan
faktor manusia:
a) Faktor alam
Kondisi geologi : batuan lapuk, kemiringan lapisan, sisipan lapisan
batu lempung, strukutur sesar dan kekar, gempa bumi, stragrafi dan
gunung berapi.
Iklim : curah hujan yang tinggi di daerah tersebut.
Keadaan topografi : lereng yang curam.
Keadaan air : kondisi drainase yang tersumbat, akumulasi massa air,
erosi dalam, pelarutan dan tekanan hidrostatika.
Tutup lahan yang mengurangi tahan geser, misalnya tanah kritis.
Getaran yang diakibatkan oleh gempa bumi, ledakan, getaran mesin,
atau getaran lalu lintas kendaraan di sekitarnya.
b) Faktor manusia
Pemotongan tebing pada penambangan batu di lereng yang terjal.
Penimbunan tanah urugan di daerah lereng.
Kegagalan struktur dinding penahan tanah.
Penggundulan hutan.
Budidaya kolam ikan diatas lereng.
Sistem pertanian yang kurang memperhatikan keamanan irigasi.
Pengembangan wilayah yang tidak diimbangi dengan kesadaran
masyarakat, sehingga RUTR tidak ditaati yang akhirnya merugikan sendiri.
Sistem drainase daerah lereng yang kurang baik.
Ciri-ciri tanah longsor yaitu sebagai berikut :
Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing,
yang biasanya terjadi setelah hujan.
Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
Air tergenang jika musim hujan, menjelang bencana itu, airnya
langsung hilang.
Pintu dan jendela yang sulit dibuka.
Runtuhnya bagian tanah dalam jumlah yang besar.
Pohon/tiang listrik banyak yang miring.
Halaman/dalam rumah tiba-tiba ambles ke dalam tanah.
Upaya Pencegahan Terjadinya Tanah Longsor
Jangan membuka lahan persawahan dan membuat kolam pada lereng bagian
atas di dekat pemukiman.
Buatlah terasering (sengkedan) pada lereng yang terjal jika
membangun pemukiman.
Jika ada retakan tanah, segeralah menutup retakan tanah dan
dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah dan melalui retakan
tersebut.
Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak.
Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi.
Jangan menebang pohon di lereng.
Jangan membangun rumah di bawah tebing.
Hal-hal yang dilakukan selama dan sesudah terjadi bencana
1. Tanggap Darurat
Yang harus dilakukan dalam tahap tanggap darurat adalah penyelamatan dan
pertolongan korban secepatnya supaya korban tidak bertambah.
2. Rehabilitasi
Upaya pemulihan korban dan prasarananya, meliputi kondisi sosial,
ekonomi, dan sarana transportasi. Selain itu dikaji juga tentang
perkembangan tanah longsor dan teknik pengendaliannay supaya tanah
longsor tidak berkembang dan penentuan relokasi korban tanah longsor
bila tanah longsor sulit dikendalikan.
3. Rekontruksi
Penguatan bangunan-bangunan infrastruktur di daerah rawan longsor tidak
menjadi pertimbangan utama untuk mitigasi kerusakan yang disebabkan oleh
tanah longsor, karena kerentanan untuk bangunan-bangunan yang dibangun
pada jalur tanah longsor hampir 100%.
Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/01/penyebab-tanah-longsor-upaya-pencegahan.html
Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/01/penyebab-tanah-longsor-upaya-pencegahan.html
Penyebab Terjadinya
Tanah Longsor dan Upaya Pencegahannya
Tanah longsor merupakan perpindahan material pembentuk lereng berupa
batuan, bahan rombakan, tanah, atau campuran dari material tersebut yang
bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor
dapat diterangkan sebagai berikut: Air yang meresap ke dalam tanah akan
menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air
yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah tersebut akan menjadi
licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan
keluar lereng. Penyebab terjadinya tanah longsor dan upaya pencegahannya
sangat perlu kita ketahui sehingga dapat meminimalisir terjadinya tanah
longsor maupun akibat-akibat yang ditimbulkannya.
Adapun tragedi longsor paling mematikan di Indonesia dan bencana tanah
longsor pada tahun 2014 secara lengkap adalah pada artikel tanah longsor
ini.
Faktor-faktor penyebab terjadinya tanah longsor
Pada prinsipnya tanah longsor terjadi jika gaya pendorong pada lereng
lebih besar dibandingkan dengan gaya penahan. Gaya penahan umumnya
dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya
pendorong biasanya dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng,
air, beban serta berat jenis tanah batuan.
Penyebab Terjadinya Tanah Longsor dan Upaya Pencegahannya
Faktor penyebab terjadinya gerakan pada lereng juga tergantung terhadap
kondisi batuan dan tanah penyusun lereng, struktur geologi, curah hujan,
vegetasi penutup dan penggunaan lahan pada lereng tersebut, tapi faktor
penyebabnya secara garis besar dapat dibedakan sebagai faktor alam dan
faktor manusia:
a) Faktor alam
Kondisi geologi : batuan lapuk, kemiringan lapisan, sisipan lapisan
batu lempung, strukutur sesar dan kekar, gempa bumi, stragrafi dan
gunung berapi.
Iklim : curah hujan yang tinggi di daerah tersebut.
Keadaan topografi : lereng yang curam.
Keadaan air : kondisi drainase yang tersumbat, akumulasi massa air,
erosi dalam, pelarutan dan tekanan hidrostatika.
Tutup lahan yang mengurangi tahan geser, misalnya tanah kritis.
Getaran yang diakibatkan oleh gempa bumi, ledakan, getaran mesin,
atau getaran lalu lintas kendaraan di sekitarnya.
b) Faktor manusia
Pemotongan tebing pada penambangan batu di lereng yang terjal.
Penimbunan tanah urugan di daerah lereng.
Kegagalan struktur dinding penahan tanah.
Penggundulan hutan.
Budidaya kolam ikan diatas lereng.
Sistem pertanian yang kurang memperhatikan keamanan irigasi.
Pengembangan wilayah yang tidak diimbangi dengan kesadaran
masyarakat, sehingga RUTR tidak ditaati yang akhirnya merugikan sendiri.
Sistem drainase daerah lereng yang kurang baik.
Ciri-ciri tanah longsor yaitu sebagai berikut :
Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing,
yang biasanya terjadi setelah hujan.
Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
Air tergenang jika musim hujan, menjelang bencana itu, airnya
langsung hilang.
Pintu dan jendela yang sulit dibuka.
Runtuhnya bagian tanah dalam jumlah yang besar.
Pohon/tiang listrik banyak yang miring.
Halaman/dalam rumah tiba-tiba ambles ke dalam tanah.
Upaya Pencegahan Terjadinya Tanah Longsor
Jangan membuka lahan persawahan dan membuat kolam pada lereng bagian
atas di dekat pemukiman.
Buatlah terasering (sengkedan) pada lereng yang terjal jika
membangun pemukiman.
Jika ada retakan tanah, segeralah menutup retakan tanah dan
dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah dan melalui retakan
tersebut.
Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak.
Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi.
Jangan menebang pohon di lereng.
Jangan membangun rumah di bawah tebing.
Hal-hal yang dilakukan selama dan sesudah terjadi bencana
1. Tanggap Darurat
Yang harus dilakukan dalam tahap tanggap darurat adalah penyelamatan dan
pertolongan korban secepatnya supaya korban tidak bertambah.
2. Rehabilitasi
Upaya pemulihan korban dan prasarananya, meliputi kondisi sosial,
ekonomi, dan sarana transportasi. Selain itu dikaji juga tentang
perkembangan tanah longsor dan teknik pengendaliannay supaya tanah
longsor tidak berkembang dan penentuan relokasi korban tanah longsor
bila tanah longsor sulit dikendalikan.
3. Rekontruksi
Penguatan bangunan-bangunan infrastruktur di daerah rawan longsor tidak
menjadi pertimbangan utama untuk mitigasi kerusakan yang disebabkan oleh
tanah longsor, karena kerentanan untuk bangunan-bangunan yang dibangun
pada jalur tanah longsor hampir 100%.
Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/01/penyebab-tanah-longsor-upaya-pencegahan.html
Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/01/penyebab-tanah-longsor-upaya-pencegahan.html
Penyebab Terjadinya
Tanah Longsor dan Upaya Pencegahannya
Tanah longsor merupakan perpindahan material pembentuk lereng berupa
batuan, bahan rombakan, tanah, atau campuran dari material tersebut yang
bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor
dapat diterangkan sebagai berikut: Air yang meresap ke dalam tanah akan
menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air
yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah tersebut akan menjadi
licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan
keluar lereng. Penyebab terjadinya tanah longsor dan upaya pencegahannya
sangat perlu kita ketahui sehingga dapat meminimalisir terjadinya tanah
longsor maupun akibat-akibat yang ditimbulkannya.
Adapun tragedi longsor paling mematikan di Indonesia dan bencana tanah
longsor pada tahun 2014 secara lengkap adalah pada artikel tanah longsor
ini.
Faktor-faktor penyebab terjadinya tanah longsor
Pada prinsipnya tanah longsor terjadi jika gaya pendorong pada lereng
lebih besar dibandingkan dengan gaya penahan. Gaya penahan umumnya
dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya
pendorong biasanya dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng,
air, beban serta berat jenis tanah batuan.
Penyebab Terjadinya Tanah Longsor dan Upaya Pencegahannya
Faktor penyebab terjadinya gerakan pada lereng juga tergantung terhadap
kondisi batuan dan tanah penyusun lereng, struktur geologi, curah hujan,
vegetasi penutup dan penggunaan lahan pada lereng tersebut, tapi faktor
penyebabnya secara garis besar dapat dibedakan sebagai faktor alam dan
faktor manusia:
a) Faktor alam
Kondisi geologi : batuan lapuk, kemiringan lapisan, sisipan lapisan
batu lempung, strukutur sesar dan kekar, gempa bumi, stragrafi dan
gunung berapi.
Iklim : curah hujan yang tinggi di daerah tersebut.
Keadaan topografi : lereng yang curam.
Keadaan air : kondisi drainase yang tersumbat, akumulasi massa air,
erosi dalam, pelarutan dan tekanan hidrostatika.
Tutup lahan yang mengurangi tahan geser, misalnya tanah kritis.
Getaran yang diakibatkan oleh gempa bumi, ledakan, getaran mesin,
atau getaran lalu lintas kendaraan di sekitarnya.
b) Faktor manusia
Pemotongan tebing pada penambangan batu di lereng yang terjal.
Penimbunan tanah urugan di daerah lereng.
Kegagalan struktur dinding penahan tanah.
Penggundulan hutan.
Budidaya kolam ikan diatas lereng.
Sistem pertanian yang kurang memperhatikan keamanan irigasi.
Pengembangan wilayah yang tidak diimbangi dengan kesadaran
masyarakat, sehingga RUTR tidak ditaati yang akhirnya merugikan sendiri.
Sistem drainase daerah lereng yang kurang baik.
Ciri-ciri tanah longsor yaitu sebagai berikut :
Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing,
yang biasanya terjadi setelah hujan.
Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
Air tergenang jika musim hujan, menjelang bencana itu, airnya
langsung hilang.
Pintu dan jendela yang sulit dibuka.
Runtuhnya bagian tanah dalam jumlah yang besar.
Pohon/tiang listrik banyak yang miring.
Halaman/dalam rumah tiba-tiba ambles ke dalam tanah.
Upaya Pencegahan Terjadinya Tanah Longsor
Jangan membuka lahan persawahan dan membuat kolam pada lereng bagian
atas di dekat pemukiman.
Buatlah terasering (sengkedan) pada lereng yang terjal jika
membangun pemukiman.
Jika ada retakan tanah, segeralah menutup retakan tanah dan
dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah dan melalui retakan
tersebut.
Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak.
Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi.
Jangan menebang pohon di lereng.
Jangan membangun rumah di bawah tebing.
Hal-hal yang dilakukan selama dan sesudah terjadi bencana
1. Tanggap Darurat
Yang harus dilakukan dalam tahap tanggap darurat adalah penyelamatan dan
pertolongan korban secepatnya supaya korban tidak bertambah.
2. Rehabilitasi
Upaya pemulihan korban dan prasarananya, meliputi kondisi sosial,
ekonomi, dan sarana transportasi. Selain itu dikaji juga tentang
perkembangan tanah longsor dan teknik pengendaliannay supaya tanah
longsor tidak berkembang dan penentuan relokasi korban tanah longsor
bila tanah longsor sulit dikendalikan.
3. Rekontruksi
Penguatan bangunan-bangunan infrastruktur di daerah rawan longsor tidak
menjadi pertimbangan utama untuk mitigasi kerusakan yang disebabkan oleh
tanah longsor, karena kerentanan untuk bangunan-bangunan yang dibangun
pada jalur tanah longsor hampir 100%.
Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/01/penyebab-tanah-longsor-upaya-pencegahan.html
Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/01/penyebab-tanah-longsor-upaya-pencegahan.html
Penyebab Terjadinya
Tanah Longsor dan Upaya Pencegahannya
Tanah longsor merupakan perpindahan material pembentuk lereng berupa
batuan, bahan rombakan, tanah, atau campuran dari material tersebut yang
bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor
dapat diterangkan sebagai berikut: Air yang meresap ke dalam tanah akan
menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air
yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah tersebut akan menjadi
licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan
keluar lereng. Penyebab terjadinya tanah longsor dan upaya pencegahannya
sangat perlu kita ketahui sehingga dapat meminimalisir terjadinya tanah
longsor maupun akibat-akibat yang ditimbulkannya.
Adapun tragedi longsor paling mematikan di Indonesia dan bencana tanah
longsor pada tahun 2014 secara lengkap adalah pada artikel tanah longsor
ini.
Faktor-faktor penyebab terjadinya tanah longsor
Pada prinsipnya tanah longsor terjadi jika gaya pendorong pada lereng
lebih besar dibandingkan dengan gaya penahan. Gaya penahan umumnya
dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya
pendorong biasanya dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng,
air, beban serta berat jenis tanah batuan.
Penyebab Terjadinya Tanah Longsor dan Upaya Pencegahannya
Faktor penyebab terjadinya gerakan pada lereng juga tergantung terhadap
kondisi batuan dan tanah penyusun lereng, struktur geologi, curah hujan,
vegetasi penutup dan penggunaan lahan pada lereng tersebut, tapi faktor
penyebabnya secara garis besar dapat dibedakan sebagai faktor alam dan
faktor manusia:
a) Faktor alam
Kondisi geologi : batuan lapuk, kemiringan lapisan, sisipan lapisan
batu lempung, strukutur sesar dan kekar, gempa bumi, stragrafi dan
gunung berapi.
Iklim : curah hujan yang tinggi di daerah tersebut.
Keadaan topografi : lereng yang curam.
Keadaan air : kondisi drainase yang tersumbat, akumulasi massa air,
erosi dalam, pelarutan dan tekanan hidrostatika.
Tutup lahan yang mengurangi tahan geser, misalnya tanah kritis.
Getaran yang diakibatkan oleh gempa bumi, ledakan, getaran mesin,
atau getaran lalu lintas kendaraan di sekitarnya.
b) Faktor manusia
Pemotongan tebing pada penambangan batu di lereng yang terjal.
Penimbunan tanah urugan di daerah lereng.
Kegagalan struktur dinding penahan tanah.
Penggundulan hutan.
Budidaya kolam ikan diatas lereng.
Sistem pertanian yang kurang memperhatikan keamanan irigasi.
Pengembangan wilayah yang tidak diimbangi dengan kesadaran
masyarakat, sehingga RUTR tidak ditaati yang akhirnya merugikan sendiri.
Sistem drainase daerah lereng yang kurang baik.
Ciri-ciri tanah longsor yaitu sebagai berikut :
Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing,
yang biasanya terjadi setelah hujan.
Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
Air tergenang jika musim hujan, menjelang bencana itu, airnya
langsung hilang.
Pintu dan jendela yang sulit dibuka.
Runtuhnya bagian tanah dalam jumlah yang besar.
Pohon/tiang listrik banyak yang miring.
Halaman/dalam rumah tiba-tiba ambles ke dalam tanah.
Upaya Pencegahan Terjadinya Tanah Longsor
Jangan membuka lahan persawahan dan membuat kolam pada lereng bagian
atas di dekat pemukiman.
Buatlah terasering (sengkedan) pada lereng yang terjal jika
membangun pemukiman.
Jika ada retakan tanah, segeralah menutup retakan tanah dan
dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah dan melalui retakan
tersebut.
Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak.
Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi.
Jangan menebang pohon di lereng.
Jangan membangun rumah di bawah tebing.
Hal-hal yang dilakukan selama dan sesudah terjadi bencana
1. Tanggap Darurat
Yang harus dilakukan dalam tahap tanggap darurat adalah penyelamatan dan
pertolongan korban secepatnya supaya korban tidak bertambah.
2. Rehabilitasi
Upaya pemulihan korban dan prasarananya, meliputi kondisi sosial,
ekonomi, dan sarana transportasi. Selain itu dikaji juga tentang
perkembangan tanah longsor dan teknik pengendaliannay supaya tanah
longsor tidak berkembang dan penentuan relokasi korban tanah longsor
bila tanah longsor sulit dikendalikan.
3. Rekontruksi
Penguatan bangunan-bangunan infrastruktur di daerah rawan longsor tidak
menjadi pertimbangan utama untuk mitigasi kerusakan yang disebabkan oleh
tanah longsor, karena kerentanan untuk bangunan-bangunan yang dibangun
pada jalur tanah longsor hampir 100%.
Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/01/penyebab-tanah-longsor-upaya-pencegahan.html
Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/01/penyebab-tanah-longsor-upaya-pencegahan.html
Penyebab Terjadinya
Tanah Longsor dan Upaya Pencegahannya
Tanah longsor merupakan perpindahan material pembentuk lereng berupa
batuan, bahan rombakan, tanah, atau campuran dari material tersebut yang
bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor
dapat diterangkan sebagai berikut: Air yang meresap ke dalam tanah akan
menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air
yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah tersebut akan menjadi
licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan
keluar lereng. Penyebab terjadinya tanah longsor dan upaya pencegahannya
sangat perlu kita ketahui sehingga dapat meminimalisir terjadinya tanah
longsor maupun akibat-akibat yang ditimbulkannya.
Adapun tragedi longsor paling mematikan di Indonesia dan bencana tanah
longsor pada tahun 2014 secara lengkap adalah pada artikel tanah longsor
ini.
Faktor-faktor penyebab terjadinya tanah longsor
Pada prinsipnya tanah longsor terjadi jika gaya pendorong pada lereng
lebih besar dibandingkan dengan gaya penahan. Gaya penahan umumnya
dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya
pendorong biasanya dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng,
air, beban serta berat jenis tanah batuan.
Penyebab Terjadinya Tanah Longsor dan Upaya Pencegahannya
Faktor penyebab terjadinya gerakan pada lereng juga tergantung terhadap
kondisi batuan dan tanah penyusun lereng, struktur geologi, curah hujan,
vegetasi penutup dan penggunaan lahan pada lereng tersebut, tapi faktor
penyebabnya secara garis besar dapat dibedakan sebagai faktor alam dan
faktor manusia:
a) Faktor alam
Kondisi geologi : batuan lapuk, kemiringan lapisan, sisipan lapisan
batu lempung, strukutur sesar dan kekar, gempa bumi, stragrafi dan
gunung berapi.
Iklim : curah hujan yang tinggi di daerah tersebut.
Keadaan topografi : lereng yang curam.
Keadaan air : kondisi drainase yang tersumbat, akumulasi massa air,
erosi dalam, pelarutan dan tekanan hidrostatika.
Tutup lahan yang mengurangi tahan geser, misalnya tanah kritis.
Getaran yang diakibatkan oleh gempa bumi, ledakan, getaran mesin,
atau getaran lalu lintas kendaraan di sekitarnya.
b) Faktor manusia
Pemotongan tebing pada penambangan batu di lereng yang terjal.
Penimbunan tanah urugan di daerah lereng.
Kegagalan struktur dinding penahan tanah.
Penggundulan hutan.
Budidaya kolam ikan diatas lereng.
Sistem pertanian yang kurang memperhatikan keamanan irigasi.
Pengembangan wilayah yang tidak diimbangi dengan kesadaran
masyarakat, sehingga RUTR tidak ditaati yang akhirnya merugikan sendiri.
Sistem drainase daerah lereng yang kurang baik.
Ciri-ciri tanah longsor yaitu sebagai berikut :
Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing,
yang biasanya terjadi setelah hujan.
Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
Air tergenang jika musim hujan, menjelang bencana itu, airnya
langsung hilang.
Pintu dan jendela yang sulit dibuka.
Runtuhnya bagian tanah dalam jumlah yang besar.
Pohon/tiang listrik banyak yang miring.
Halaman/dalam rumah tiba-tiba ambles ke dalam tanah.
Upaya Pencegahan Terjadinya Tanah Longsor
Jangan membuka lahan persawahan dan membuat kolam pada lereng bagian
atas di dekat pemukiman.
Buatlah terasering (sengkedan) pada lereng yang terjal jika
membangun pemukiman.
Jika ada retakan tanah, segeralah menutup retakan tanah dan
dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah dan melalui retakan
tersebut.
Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak.
Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi.
Jangan menebang pohon di lereng.
Jangan membangun rumah di bawah tebing.
Hal-hal yang dilakukan selama dan sesudah terjadi bencana
1. Tanggap Darurat
Yang harus dilakukan dalam tahap tanggap darurat adalah penyelamatan dan
pertolongan korban secepatnya supaya korban tidak bertambah.
2. Rehabilitasi
Upaya pemulihan korban dan prasarananya, meliputi kondisi sosial,
ekonomi, dan sarana transportasi. Selain itu dikaji juga tentang
perkembangan tanah longsor dan teknik pengendaliannay supaya tanah
longsor tidak berkembang dan penentuan relokasi korban tanah longsor
bila tanah longsor sulit dikendalikan.
3. Rekontruksi
Penguatan bangunan-bangunan infrastruktur di daerah rawan longsor tidak
menjadi pertimbangan utama untuk mitigasi kerusakan yang disebabkan oleh
tanah longsor, karena kerentanan untuk bangunan-bangunan yang dibangun
pada jalur tanah longsor hampir 100%.
Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/01/penyebab-tanah-longsor-upaya-pencegahan.html
Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/01/penyebab-tanah-longsor-upaya-pencegahan.html
Penyebab Terjadinya
Tanah Longsor dan Upaya Pencegahannya
Tanah longsor merupakan perpindahan material pembentuk lereng berupa
batuan, bahan rombakan, tanah, atau campuran dari material tersebut yang
bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor
dapat diterangkan sebagai berikut: Air yang meresap ke dalam tanah akan
menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air
yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah tersebut akan menjadi
licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan
keluar lereng. Penyebab terjadinya tanah longsor dan upaya pencegahannya
sangat perlu kita ketahui sehingga dapat meminimalisir terjadinya tanah
longsor maupun akibat-akibat yang ditimbulkannya.
Adapun tragedi longsor paling mematikan di Indonesia dan bencana tanah
longsor pada tahun 2014 secara lengkap adalah pada artikel tanah longsor
ini.
Faktor-faktor penyebab terjadinya tanah longsor
Pada prinsipnya tanah longsor terjadi jika gaya pendorong pada lereng
lebih besar dibandingkan dengan gaya penahan. Gaya penahan umumnya
dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya
pendorong biasanya dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng,
air, beban serta berat jenis tanah batuan.
Penyebab Terjadinya Tanah Longsor dan Upaya Pencegahannya
Faktor penyebab terjadinya gerakan pada lereng juga tergantung terhadap
kondisi batuan dan tanah penyusun lereng, struktur geologi, curah hujan,
vegetasi penutup dan penggunaan lahan pada lereng tersebut, tapi faktor
penyebabnya secara garis besar dapat dibedakan sebagai faktor alam dan
faktor manusia:
a) Faktor alam
Kondisi geologi : batuan lapuk, kemiringan lapisan, sisipan lapisan
batu lempung, strukutur sesar dan kekar, gempa bumi, stragrafi dan
gunung berapi.
Iklim : curah hujan yang tinggi di daerah tersebut.
Keadaan topografi : lereng yang curam.
Keadaan air : kondisi drainase yang tersumbat, akumulasi massa air,
erosi dalam, pelarutan dan tekanan hidrostatika.
Tutup lahan yang mengurangi tahan geser, misalnya tanah kritis.
Getaran yang diakibatkan oleh gempa bumi, ledakan, getaran mesin,
atau getaran lalu lintas kendaraan di sekitarnya.
b) Faktor manusia
Pemotongan tebing pada penambangan batu di lereng yang terjal.
Penimbunan tanah urugan di daerah lereng.
Kegagalan struktur dinding penahan tanah.
Penggundulan hutan.
Budidaya kolam ikan diatas lereng.
Sistem pertanian yang kurang memperhatikan keamanan irigasi.
Pengembangan wilayah yang tidak diimbangi dengan kesadaran
masyarakat, sehingga RUTR tidak ditaati yang akhirnya merugikan sendiri.
Sistem drainase daerah lereng yang kurang baik.
Ciri-ciri tanah longsor yaitu sebagai berikut :
Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing,
yang biasanya terjadi setelah hujan.
Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
Air tergenang jika musim hujan, menjelang bencana itu, airnya
langsung hilang.
Pintu dan jendela yang sulit dibuka.
Runtuhnya bagian tanah dalam jumlah yang besar.
Pohon/tiang listrik banyak yang miring.
Halaman/dalam rumah tiba-tiba ambles ke dalam tanah.
Upaya Pencegahan Terjadinya Tanah Longsor
Jangan membuka lahan persawahan dan membuat kolam pada lereng bagian
atas di dekat pemukiman.
Buatlah terasering (sengkedan) pada lereng yang terjal jika
membangun pemukiman.
Jika ada retakan tanah, segeralah menutup retakan tanah dan
dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah dan melalui retakan
tersebut.
Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak.
Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi.
Jangan menebang pohon di lereng.
Jangan membangun rumah di bawah tebing.
Hal-hal yang dilakukan selama dan sesudah terjadi bencana
1. Tanggap Darurat
Yang harus dilakukan dalam tahap tanggap darurat adalah penyelamatan dan
pertolongan korban secepatnya supaya korban tidak bertambah.
2. Rehabilitasi
Upaya pemulihan korban dan prasarananya, meliputi kondisi sosial,
ekonomi, dan sarana transportasi. Selain itu dikaji juga tentang
perkembangan tanah longsor dan teknik pengendaliannay supaya tanah
longsor tidak berkembang dan penentuan relokasi korban tanah longsor
bila tanah longsor sulit dikendalikan.
3. Rekontruksi
Penguatan bangunan-bangunan infrastruktur di daerah rawan longsor tidak
menjadi pertimbangan utama untuk mitigasi kerusakan yang disebabkan oleh
tanah longsor, karena kerentanan untuk bangunan-bangunan yang dibangun
pada jalur tanah longsor hampir 100%.
Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/01/penyebab-tanah-longsor-upaya-pencegahan.html
Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/01/penyebab-tanah-longsor-upaya-pencegahan.html
Penyebab Terjadinya
Tanah Longsor dan Upaya Pencegahannya
Tanah longsor merupakan perpindahan material pembentuk lereng berupa
batuan, bahan rombakan, tanah, atau campuran dari material tersebut yang
bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor
dapat diterangkan sebagai berikut: Air yang meresap ke dalam tanah akan
menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air
yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah tersebut akan menjadi
licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan
keluar lereng. Penyebab terjadinya tanah longsor dan upaya pencegahannya
sangat perlu kita ketahui sehingga dapat meminimalisir terjadinya tanah
longsor maupun akibat-akibat yang ditimbulkannya.
Adapun tragedi longsor paling mematikan di Indonesia dan bencana tanah
longsor pada tahun 2014 secara lengkap adalah pada artikel tanah longsor
ini.
Faktor-faktor penyebab terjadinya tanah longsor
Pada prinsipnya tanah longsor terjadi jika gaya pendorong pada lereng
lebih besar dibandingkan dengan gaya penahan. Gaya penahan umumnya
dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya
pendorong biasanya dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng,
air, beban serta berat jenis tanah batuan.
Penyebab Terjadinya Tanah Longsor dan Upaya Pencegahannya
Faktor penyebab terjadinya gerakan pada lereng juga tergantung terhadap
kondisi batuan dan tanah penyusun lereng, struktur geologi, curah hujan,
vegetasi penutup dan penggunaan lahan pada lereng tersebut, tapi faktor
penyebabnya secara garis besar dapat dibedakan sebagai faktor alam dan
faktor manusia:
a) Faktor alam
Kondisi geologi : batuan lapuk, kemiringan lapisan, sisipan lapisan
batu lempung, strukutur sesar dan kekar, gempa bumi, stragrafi dan
gunung berapi.
Iklim : curah hujan yang tinggi di daerah tersebut.
Keadaan topografi : lereng yang curam.
Keadaan air : kondisi drainase yang tersumbat, akumulasi massa air,
erosi dalam, pelarutan dan tekanan hidrostatika.
Tutup lahan yang mengurangi tahan geser, misalnya tanah kritis.
Getaran yang diakibatkan oleh gempa bumi, ledakan, getaran mesin,
atau getaran lalu lintas kendaraan di sekitarnya.
b) Faktor manusia
Pemotongan tebing pada penambangan batu di lereng yang terjal.
Penimbunan tanah urugan di daerah lereng.
Kegagalan struktur dinding penahan tanah.
Penggundulan hutan.
Budidaya kolam ikan diatas lereng.
Sistem pertanian yang kurang memperhatikan keamanan irigasi.
Pengembangan wilayah yang tidak diimbangi dengan kesadaran
masyarakat, sehingga RUTR tidak ditaati yang akhirnya merugikan sendiri.
Sistem drainase daerah lereng yang kurang baik.
Ciri-ciri tanah longsor yaitu sebagai berikut :
Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing,
yang biasanya terjadi setelah hujan.
Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
Air tergenang jika musim hujan, menjelang bencana itu, airnya
langsung hilang.
Pintu dan jendela yang sulit dibuka.
Runtuhnya bagian tanah dalam jumlah yang besar.
Pohon/tiang listrik banyak yang miring.
Halaman/dalam rumah tiba-tiba ambles ke dalam tanah.
Upaya Pencegahan Terjadinya Tanah Longsor
Jangan membuka lahan persawahan dan membuat kolam pada lereng bagian
atas di dekat pemukiman.
Buatlah terasering (sengkedan) pada lereng yang terjal jika
membangun pemukiman.
Jika ada retakan tanah, segeralah menutup retakan tanah dan
dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah dan melalui retakan
tersebut.
Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak.
Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi.
Jangan menebang pohon di lereng.
Jangan membangun rumah di bawah tebing.
Hal-hal yang dilakukan selama dan sesudah terjadi bencana
1. Tanggap Darurat
Yang harus dilakukan dalam tahap tanggap darurat adalah penyelamatan dan
pertolongan korban secepatnya supaya korban tidak bertambah.
2. Rehabilitasi
Upaya pemulihan korban dan prasarananya, meliputi kondisi sosial,
ekonomi, dan sarana transportasi. Selain itu dikaji juga tentang
perkembangan tanah longsor dan teknik pengendaliannay supaya tanah
longsor tidak berkembang dan penentuan relokasi korban tanah longsor
bila tanah longsor sulit dikendalikan.
3. Rekontruksi
Penguatan bangunan-bangunan infrastruktur di daerah rawan longsor tidak
menjadi pertimbangan utama untuk mitigasi kerusakan yang disebabkan oleh
tanah longsor, karena kerentanan untuk bangunan-bangunan yang dibangun
pada jalur tanah longsor hampir 100%.
Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/01/penyebab-tanah-longsor-upaya-pencegahan.html
Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/01/penyebab-tanah-longsor-upaya-pencegahan.html
0 Response to "penyebab terjadinya tanah longsor di indonesia dan cara mudah penanggulangannya"
Post a Comment